5 Cara Membantu Anak Fokus Belajar
- anne gracia
- Jun 20
- 2 min read

1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Ramah Sensorik
Anak usia dini sangat sensitif terhadap stimulus suara dan visual. Otak mereka bisa cepat kewalahan saat terlalu banyak gangguan.
Solusi berbasis neurosains:
Kurangi kebisingan (gunakan ruang senyap)
Gunakan pencahayaan lembut
Sediakan alat bantu seperti VC Box untuk menenangkan sistem saraf
2. Beri Waktu Istirahat Teratur
Otak anak tidak dirancang untuk fokus dalam waktu panjang. Sains menyebutnya “attention span”.
Teknik:
Belajar 25 menit → Istirahat 5 menit (metode Pomodoro untuk anak)
Latihan motorik halus atau minum air di sela waktu belajar
3. Gunakan Metode Pembelajaran Multi-Sensorik (H2)
Anak akan lebih mudah menyerap materi ketika menggunakan lebih dari satu indra: melihat, mendengar, dan menyentuh.
Terapkan:
Flashcard + lagu
Alat peraga + cerita interaktif
Aktivitas kinestetik (menari sambil belajar)
Ini memperkuat koneksi antar neuron, membuat memori lebih tahan lama.
4. Latih Fungsi Eksekutif Otak (H2)
Fungsi ini mencakup:
Fokus jangka panjang
Pengendalian emosi
Penyelesaian masalah
Latihan harian:
Permainan strategi sederhana (puzzle, memory card)
Menyusun tugas dalam urutan
Membantu menyiapkan tas atau meja belajar
5. Gunakan Teknik Pernafasan untuk Mengaktifkan Sistem Saraf Tenang
Salah satu penyebab anak tidak fokus adalah overstimulated. Otak dalam mode "fight or flight" membuat mereka sulit duduk tenang.
Teknik:
Tarik napas 3 detik – tahan – hembus 4 detik
Beri visual: “Kita tiup lilin perlahan, yuk…”
Latihan ini mengaktifkan sistem parasimpatis, membantu anak kembali tenang dan siap belajar.
Kesimpulan
Sains neurologis membantu kita memahami bahwa anak bukan malas belajar, tapi otaknya butuh pendekatan yang tepat. Fokus bukan soal disiplin semata, melainkan soal sistem saraf yang stabil dan terlatih.
Ingin tahu lebih dalam soal latihan fokus berbasis neurosains dan alat bantu seperti VC Box?Konsultasikan langsung bersama tim Vigor Action — gratis!


Comments