Kenapa Anak Tantrum? Ini Penjelasan Otaknya Menurut Neurosains
- anne gracia
- Jun 20
- 2 min read

Tantrum pada anak sering kali dianggap sebagai sikap manja, keras kepala, atau bahkan “kurang ajar.” Tapi jika dilihat dari kacamata neurosains, tantrum justru adalah tanda bahwa otak anak sedang belajar mengelola emosi.
Struktur Otak Anak Masih Berkembang
Saat anak tantrum, ada dua bagian otak yang terlibat:
Amygdala → pusat emosi (marah, takut, panik)
Prefrontal Cortex → pusat logika & kontrol diri
Masalahnya, prefrontal cortex belum berkembang sempurna hingga usia 25 tahun, apalagi anak usia 2–7 tahun. Jadi, ketika emosi meledak, bagian logikanya belum mampu menenangkan diri sendiri.
Reaksi Fight or Flight
Dalam kondisi tantrum, anak masuk ke mode survival:
Jantung berdetak cepat
Napas pendek
Sulit mendengar atau memahami instruksi
Penting: Jangan ajak diskusi saat anak tantrum. Otaknya tidak sedang siap untuk berpikir logis.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Validasi Emosi Anak
Daripada berkata “Jangan nangis!” → katakan: “Kakak lagi sedih ya? Mama di sini.” Ini membantu anak mengenali emosinya, dan memperkuat koneksi antara emosi & logika.
Beri Ruang Aman untuk Tenang
Tempat yang tenang bisa membantu otak anak kembali ke kondisi stabil.
Tips:
Gunakan “ruang senyap” atau pojok tenang
Boleh ditemani sambil pelan-pelan diajak tarik napas
Gunakan Teknik Pernafasan
Tarik napas panjang lalu hembuskan pelan. Bisa gunakan metode visual:
“Ayo kita tiup lilin pelan-pelan...”
Ini membantu mengaktifkan sistem parasimpatis—bagian otak yang membuat anak merasa aman.
Konsisten Tapi Lembut
Anak butuh aturan, tapi juga rasa aman. Saat kita konsisten dan tidak reaktif, anak belajar:
Emosi itu boleh
Tapi ada cara yang tepat untuk mengekspresikannya
Neurosains Mengubah Cara Kita Melihat Anak
Dulu: Anak tantrum = bandelSekarang: Anak tantrum = otaknya belum siap
Dengan pemahaman ini, orang tua bisa:
Lebih sabar
Tidak cepat bereaksi negatif
Menjadi pendamping emosi, bukan “penjinak” anak
Solusi Praktis dari Vigor Action
Kami percaya setiap anak bisa dilatih untuk mengelola emosi—asal pendekatannya tepat. Dengan kombinasi:
Alat bantu seperti VC Box
Panduan regulasi emosi
Konsultasi neuroscience parenting
Orang tua tidak harus menghadapi tantrum sendirian.
Ingin tahu pendekatan terbaik untuk anak Anda?Yuk konsultasi gratis dengan tim neuroscience parenting dari Vigor Action.




Comments